Selamat Datang di Anedt.blogspot.com

Senin, 21 Mei 2012

Tradisi Burdah


Boudah/burdah

Boudah atau burdah adalah bahasa yang paling akrab  dimasyarakat kepenuhan yang merupakan salah satu  tradisi kesenian masyarakat kepenuhan. Alat musik yang digunakan untuk boudah ini adalah bobano yang bentuknyan bulat besar melebihi ukuran kompang.
Bobano ini terbuat dari kulit hewan seperti kulit kambing dan sapi yang fungsinya untuk dipukul dan menghasilkan bunyi yang nyaring. Boudah ini sudah sering dipertunjukan,dan ini merupakan tradisi kesenian  daerah kepenuhan.
Pertunjukan boudah ini biasanya dimainkan pada acara pesta pernikahan,pemberian nama anak,dan khitanan.
Pertunjukan boudah pada acara pesta pernikahan dimainkan pada malam berinai kedua mempelai ditempat kediaman mempelai perempuan. Pada acara pemberian nama anak boudah ini dimainkan pada malam masak-memasakditempat kediaman ahli rumah. Pemain boudah ini biasanya mencapai enam atau delapan orang yang kesemuanya memegang bobano dan mereka selalu aktif dalam memukul bobanonya sambil mengikuti syair yang dibacakan.
Kemudian boudah ini juga disaksikan dirumah adat atau acara adat lainnya. Syair yang dibacakan oleh anggota bobano tersebut berupa penyanjungan dan menjunjung kerasulan rosulluah SAW dan boleh dikatakan syair tersebut merupakan kata-kata yang bercerita dalam menggunakan bahasa arab dengan irama tersendiri
Pertunjukan burdah ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat kepenuhan.
Anggota pemain burdah ini terdiri dari oranga tua,dan kalangan muda (laki-laki) yang selalu ikut serta dalam mamainkan  burdah.
Dalam memainkan musik burdah dibutuhkan kelincahan dan ketangkasan tangan dalam memukul Bobano tersebut.Karena disaat memukul bobano,diikuti dengan membaca syair yang beriringan.
Pada pertunjukan burdah tanggal 15 april,2008 digedung purna mtq kecamatan kepenuhan,salah satu ninik mamak menyampaikan bahwa kesenian burdah harus selalu dilestarikan supaya tidak punah dengan kemajuan zaman.
Jadi bagi kalangan muda sangat perlu sekali belajar dalam memainkan bobano sebagai generasi penerus kesenian burdah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar